PEMERINTAH DIDESAK LAKUKAN POLITIK DIPLOMASI IKLIM
03-03-2009 /
LAIN-LAIN
DPR mengharapkan Pemerintah menggunakan kesempatan Wolrd Ocean Conference (WOC) di Manado bulan Mei 2009 untuk melakukan “ politik diplomasi iklim†guna menyelamatkan kehidupan 11 juta nelayan yang ada, dan ekologis wilayah-wilayah pantai Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua DPR Agung Laksono saat menyampaikan Pidato Penutupan Masa Sidang III tahun 2008/2009 Selasa (3/3) di Jakarta. “ Ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk berdiplomasi menyelamatkan wilayah Indonesia dari berbagai dampak perubahan iklim,†ujarnya.
Menurut Agung, perubahan iklim menjadi perhatian masyarakat. Badai tropis Charlote melanda sebagian besar wilayah Indonesia yang berdampak pada munculnya cuaca buruk yang berpeluang mengganggu pelayaran maupun penerbangan. Selain itu menimbulkan hujan lebat yang berpotensi mendtangkan banjir dan tanah longsor.
Akhir-akhir ini, lanjut Ketua DPR, hamper di seluruh wilayah Indonesia dilanda banjir dan tanah longsor. Daerah-daerah pantai diterjang ombak psang laut yang tinggi mengakibatkan beberapa wilayah daratan yang rendah terkena banjir pasang laut.
Akibatnya banyak nelayan tidak bisa melaut, banyak juga daerah budidaya ikan yang rusak, bahkan banyak pula lahan sawah yang puso akibat terendam banjir.
Banjir yang melanda beberapa daerah seperti Jateng dan Jatim dan terakhir di Sumatera Utara tidak hanya mengakibatkan rusaknya tambak-tambak yang ada, atau pusonya lahan-lahan pertanian, namun juga berakibat pada meningkatnya penyebaran beberapa penyakit.
Untuk itu Dewan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai berbagai penyakit tersebut dengan bersikap tanggap terhadap kebersihan lingkingan agar dampak penyebaran berbagai jenis penyakit dapat dicegah. (mp)